Riset membuktikan bahwa 79% karyawan hengkang, disebabkan minimnya apresiasi dan penghargaan dari pihak perusahaan. Hal inilah yang mendorong kedua motivator terkenal, Adrian Gostick dan Chester Elton, melakukan penelitian dan studi kasus mengenai pengaruh penghargaan terhadap keterlibatan karyawan, serta dampaknya terhadap kinerja perusahaan.
Penghargaan yang diberikan harus didasari oleh tujuan (
purposed-based), sehingga mampu menjadi katalisator untuk meningkatkan kinerja karyawan. Materi bukahlah motivasi terbesar bagi karyawan. Penghargaan yang tepatlah yang menjadi pembangkit utama untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Apresiasi yang tepat diharapkan mampu menjawab tantangan yang dihadapi oleh perusahaan saat ini, yaitu tingkat
turnover (pindah kerja) yang tinggi, kepuasan karyawan, dan kinerja perusahaan yang rendah.
Prinsip penghargaan yang disebut
The Carrot Principle mampu membawa perusahaan menjadi sebuah organisasi berkinerja tinggi. Juga, pentingnya empat kepemimpinan dasar, yakni: perumusan tujuan, kepercayaan, komunikasi terbuka, dan akuntabilitas. Dalam prinsip Wortel itu, perumusan tujuan yang jelas dapat memberikan karyawan pemahaman terhadap arti pentingnya pekerjaan dan kinerja mereka bagi perusahaan. Pemimpin harus mampu merumuskan visi dan misi perusahaan dalam setiap pekerjaan ataupun aktivitas sehari-hari karyawan, serta bagaimana misi itu memengaruhi tujuan tim dan individu karyawan. Tujuan perusahaan yang telah dirumuskan tersebut harus memiliki hubungan dengan tujuan masing-masing karyawan. Keterhubungan itu tercipta melalui komunikasi yang terbuka. Pemimpin harus selalu mengomukasikan nilai dan tujuan perusahaan kepada karyawan, memberikan kesempatan untuk mengekspresikan pendapat dan permasalahan, serta mencerminkan tindakan dan sikap yang menjadi panutan bagi karyawan.
Hal tersebut harus dipastikan terjadi secara berkesinambungan, sehingga karyawan akan semakin terlibat dalam peningkatan kinerja perusahaan. DHL merupakan salah satu perusahaan yang telah merasakan manfaat komunikasi terbuka untuk mencapai tujuan, yakni menjadi pemimpin dalam pelayanan logistik.
Komunikasi yang tercipta harus dilandasi oleh rasa percaya diri dari karyawan terhadap pemimpin. Bergaul, mengamati, dan mendengarkan opini serta permasalahan yang dihadapi karyawan merupakan langkah awal bagi pemimpin untuk mendapatkan kepercayaan. Bentuk kepemimpinan ini mampu untuk meningkatkan komitmen dan motivasi karyawan.
Selanjtunya, akuntabilitas karyawan harus tercipta pada setiap hasil pekerjaan baik berupa kesuksesan maupun kegagalan. Dalam hal ini, pemimpin mesti mampu menghargai kesalahan ataupun kegagalan yang diakui karyawan sama seperti halnya kesuksesan. Akuntabilitas tinggi akan mendorong karyawan untuk memenuhi ekspektasi dan target pemimpin.
Berdasarkan riset kedua dalam prinsip Wortel ini, terbukti bahwa penghargaan positif mampu meningkatkan kompetensi perusahaan, sebaiknya apresiasi negatif menurunkannya. Penghargaan yang tepat memotivasi karyawan, dan memberikan inspirasi kepada karyawan lain untuk mengikuti tindakan positif itu. Di samping itu, apresiasi mesti mampu membantu karyawan dalam mencapai tujuan kehidupan pribadinya, sehingga merasa dirinya terpenuhi.
Dalam penerapan pemberian penghargaan terdapat dua tipe pemimpin, yakni : ekspektor dan altruis. Pemimpin dengan tipe ekspektor memberikan penghargaan yang tidak sepadan dengan ekspektasi. Contohnya, mengharapkan karyawan akan selalu bekerja ketika hari libur. Apresiasi yang diberikan hanya sebatas sebuah program dengan antusiasme yang rendah.
Sebaliknya, altruis merupakan tipe pemimpin yang memberikan apresiasi atau penghargaan dengan menyentuh rasa manusiawi karyawan. Mereka mempelajari hal-hal yang memotivasi kinerja setiap karyawan dengan mengenal karyawan secara pribadi. Dengan kata lain, mereka mempelajari harapan, tujuan, dan pandangan seseorang dalam bekerja.
Gostick dan Elton memaparkan prinsip-prinsip dasar dalam menciptakan kultur penghargaan. Sebelum membangun dan mengembangkan budaya penghargaan, keempat bentuk kepemimpinan tersebut, pemimpin harus mengetahui tingkat kepuasan dan partisipasi karyawan. Caranya adalah melalui survei terhadap karyawan mengenai tiga pertanyaan dasar, yakni (1) Apa yang terpenting dalam suatu perusahaan, (2) Bagaimana seorang karyawan berbuat sesuatu secara berbeda, (3) Apa yang diperoleh karyawan jika mereka berbuat hal itu.
Ada empat bentuk dasar program penghargaan yang bisa diimplementasikan, yaitu : penghargaan
day to day, above and beyond, karier, dan
celebration. Porgram
day to day harus dilaksanakan secara spesifik, tepat waktu, dan sering kali. Tujuan program ini menumbuhkan kebiasaan pemberian penghargaan secara frekuentif. Penghargaan dapat berupa ucapan terima kasih yang diberikan setiap minggu, atau dalam pertemmuan yang diadakan setiap hari.
Program
above and beyond diberikan kepada karyawan yang berkontribusi tinggi bagi perusahaan. Tiga atribut yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan program ini ialah, dampak, dan personal. Nilai tinggi yang dimaksud adalah penciptaan pelanggan baru dan penghematan biaya operasional. Dampak pencapaian harus terefleksi secara berarti dalam penghargaan yang diberikan. Agar menciptakan nilai personal dalam penghargaan itu, bentuk penghargaan yang diberikan dapat disesuaikan dengan selera dan minat si penerima.
Penghargaan terhadap karier merupakan basis dari bentuk penghargaan formal fundamental dalam menciptakan kultur perusahaan.
Penulis menyarankan untuk menanyakan empat pertanyaan dasar kepada karyawan yang baru bergabung dalam 90 hari, yakni: (1) Apakah perusahaan memperlihatkan komitmen dan janjinya, (2) Hal apa yang terbaik dilakukan oleh perusahaan, (3) Hal terbaik apa yang ada di perusahaan lama yang mungkin dapat dikembangkan di perusahaan sekarang, (4) Apakah terdapat hal yang mampu membuat karyawan meninggalkan perusahaan saat ini.
Penghargaan disampaikan melalui acara resmi perusahaan (
celebration) dapat membangun loyalitas karyawan dan membangkitkan motivasi karyawan agar fokus terhadap pencapaian berikutnya. Acara seperti ini merupakan kesempatan untuk menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya, sehingga mampu untuk menanamkan suatu kesan yang berarti bagi karyawan.
Dalam acara tersebut, pemimpin harus terus mengomunikasikan visi, misi, nilai, sejarah, dan pencapaian perusahaan kepada seluruh karyawan.
Hal yang harus diperhatikan selanjutnya adalah penentuan tingkat pencapaian, sebagai dasar dalam pemilihan bentuk penghargaan. Terdapat tiga aturan dasar meliputi: (1) Pencapaian yang menunjukkan langkah menuju nilai dan tujuan perusahaan, (2) Pencapaian merupakan suatu tindakan
above and beyond yang mencerminkan nilai perusahaan, (3) Pencapaian menjadikan perusahaan lebih produktif, atau memiliki dampak positif terhadap finansial perusahaan.